Beberapa Fungsi Blog Sedang Dalam Perbaikan Selamat Menjelajah

Tips Merdeka Dari Hoaks Lewat Pengalaman Menjadi Korban

Mudahnya Perkembangan Zaman Merevolusi Berita Palsu 

Kita sedang hidup bermasyarakat di zaman informasi deras mengalir berbalut kontroversi dan antagonisme. Kabar burung dapat dengan mudah tersebar tanpa disertai dengan filtrasi dan tanggung jawab dalam menyampaikan, cukup swipe - swipe layar ponsel dan voila tersebar. 

Entah siapa yang benar pesulap merah atau habib jidan, pada kesempatan kali ini saya tidak akan mengidahkan hal tersebut dan akan berbagi cerita pengalaman tentang menjadi korban dari penipuan yang menargetkan mahasiswa khususnya di Malang dengan mengandalkan tipu daya dan hoaks beserta tips agar terhindar menjadi korban.

Catatan: Cerita berikut ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penulis dan tidak ditujukan untuk memojokan siapapun

Pengertian Hoax atau Berita Palsu

Sebelumnya kata hoaks sendiri sering kita dengar, tetapi untuk menyamakan persepsi mari kita sepakat dengan terminologi hoax berikut.

Menurut laman Prokomsetda Hoax (dibaca: hōks) diserap kedalam bahasa indonesia menjadi hoaks adalah informasi palsu, berita bohong, atau fakta yang diplintir atau direkayasa untuk tujuan lelucon hingga serius (menipu).

Hoaks sendiri memiliki banyak jenis, media penyebaran, dan juga target demografi yang dituju. Eksistensi modus penipuan berbalut haoks ini akan lebih banyak kita jumpai di kota – kota besar yang mana seringkali menargetkan pendatang dari luar daerah tidak terkecuali di kota Malang.

Pengalaman Menjadi Korban: Niat Belajar Dompet Malah 'Terbakar'

Tahun 2019 saya datang ke kota Malang untuk menjalani serangkaian program masa orientasi mahasiwa dan berjalan mengamati padatnya jalan dinoyo (kebetulan lokasi kos saya tidak jauh). 

Entah mengapa tiba – tiba  saya dihampiri oleh seorang mas – mas berperawakan muda berkumis tipis, berbaju batik dan bercelana hitam layaknya mahasiswa lain yang menjalani ospek yang tampak mendekati saya dari jarak yang lumayan jauh.

Kemudian tidak lama saya mendengar ucapan keluar dari bibir mas tersebut.
Mas bisa tolong bantu saya gak? Saya ketinggalan rombongan mahasiswa pertukaran pelajar dari Undip, barang – barang saya semuanya tertinggal di bus bisa bantu buat ongkos pulang gak ya?

Memang betul ketika saya dalam posisi berjalan ke dekat rombongan gedung fakultas teknik, sempat saya menjumpai beberapa mahasiswa mengenakan kemeja serupa dengan almamater Undip. Saya kemudian menanyakan detil kenapa dan bagaimana ia bisa tertinggal rombongan.

Setelah berbincang sebentar di bawah pohon rindang, saya dapati ia memiliki posisi yang cukup mencurigakan. Tidak memiliki tanda pengenal, tidak bisa menunjukan akses login sistem akademik, dan hanya dapat menjaminkan nomor wa sebenarnya sesuatu yang tak pantas untuk bernegosiasi. 

Namun entah terkena guna – guna, sirep, pelet, atau hipnotis, saya merasa tidak bisa tinggal diam. Ketika saya mencoba memposisikan diri sebagai beliau, tentunya saya sangat ingin untuk dibantu oleh seseorang dan dapat pulang kembali apabila terdampar di kota orang tanpa punya uang sepeserpun.

Saya kemudian mengeluarkan uang dari dompet senilai Rp 150rb (sebuah jumlah yang banyak untuk seorang mahasiswa perantauan) dan berpesan untuk berhati – hati dan secepatnya mengembalikan uang tersebut. 

Nanti uangnya saya ganti setelah sampai semarang ya mas, demi ALLAH kalaupun saya tidak amanat silakan laporkan ke rektor Undip

Sebuah ucapan berani yang penuh omong kosong apabila saya yang sekarang mengingat kalimat tersebut.

Beberapa hari berlalu dan mas tersebut pada beberapa kesempatan masih sempat bertukar pesan, tetapi menolak mengirimkan uang ganti dengan berbagai alasan seperti: 

  1. Sedang tidak dekat atm 
  2. Sedang mau ujian skripsi 
  3. Sedang sibuk
  4. Serta berbagai alasan lainya yang tidak kalah menjengkelkan

Pada titik ini saya mulai sadar, mungkin sebaiknya saya lebih ikhlas dan berhenti menjadi seseorang yang bodoh. Sebulan berlalu dan benar saja, WA saya diblokir sepihak dan saya tidak mendapatkan uang yang dijanjikan kembali. 

Penipuan Bermodus Berita Palsu Sangatlah Mengerikan

Awalnya saya heran bagaimana seseorang dengan mudah menyebut nama tuhanya untuk tujuan melakukan penipuan. Namun saya sadar bahwa dunia ini penuh dengan orang picik yang bahkan diantaranya melakukan penipuan di depan tv menggunakan dasi.

Saya kemudian mernjadi bertanya – tanya apakah besar industri penipuan ini mempengaruhi hidup banyak orang? Melalui penelusuran lebih lanjut dengan resolusi tidak ingin terulang menjadi korban, saya menemukan sesuatu yang mengubah jalan hidup saya. 

Ternyata hal ini pernah disorot oleh Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto dalam dalam acara Milenial Anti Hoax (MAH) yang diliput oleh laman   inilah.com 

Saya menjadi sadar betul bahwa hoaks adalah sebuah senjata yang mematikan, dalam skala kecil dapat merugikan individu secara materil dan dalam skala besar dapat memenggal banyak kehidupan. Hal ini diudukung dengan data yang menunjukan bahwa masyarakat masih tidak aware dengan masalah ini.

Data diatas menunjukan bagaimana masyarakat sekarang semakin menganggap hal ini sebagai suatu yang remeh, padahal kenyataanya modus penipuan berita palsu semakin marak dan kreatif untuk menjerat korban. 

Hal ini sejalan dengan bagaimana fenomena awal pandemi corona dipenuhi dengan berbagai berita hoaks yang dasyat seperti yang dilaporkan oleh Kominfo

Saya pun merasa iba dan rasa nasionalis bangkit dari diri saya 'Hoaks adalah sesuatu yang berbahaya' Usaha kecil untuk merdeka dari hoax pun mulai bermanifestasi dalam kehidupan saya dan dibagikan melalui tulisan ini.

Tips Menghindari Penipuan Modus Berita Palsu

Melalui tulisan blog sederhana yang bahkan usianya masih seumur jagung ini, saya telah mantap beresolusi dan berkomitkmen untuk segera membagikan berbagai pengalaman dalam tema niche mahasiswa dan pelajar 

Agar kita semua merdeka dari berita palsu atau hoaks dan berikut adalah beberapa tips untuk menghindari berita palsu:
Jangan mudah percaya pada berita yang muncul di media sosial
Berita broadcast yang tersebar di media sosial kemungkinan besar adalah palsu terutama apabila mengatasnamakan institusi pemerintah atau keuangan dan menyodorkan sebuah kontak dan link. 

Hal sudah menjadi modus yang paling umum dijumpai dari awal era pesan SMS berantai.



Selalu minta indentitas pengenal bagi orang yang menyerupai petugas 

Berpura – pura menjadi seorang petugas PLN/PDAM, memberikan berita palsu kemudian masuk ke rumah untuk meminta air minum kemudian mengambil barang – barang berharga di rumah merupakan modus penipuan yang umum. 

Hindari jenis penipuan tersebut dengan cara untuk selalu meminta data kartu pengenal dan memanggil layanan konsumen untuk identifikasi lebih lanjut.

Jangan percaya pada orang tidak dikenal yang meminta bantuan

Memang manusia sebagai makhluk sosial memiliki rasa ingin menolong yang tinggi, rasa kemanusiaan yang mulia ini kerap kali dinodai dan digunakan sebagai alat untuk menipu seseorang. 

Untuk itu apabila kalian mendapati seseorang tak dikenal meminta pertolongan komersil, usakan untuk menolak apapun alasanya. Ingat membantu adalah sebuah hak bukan kewajiban.

Selalu periksa kebenaran informasi sebelum disebarkan

Hal ini benar apa adanya dan bisa kita rasakan di grup WA keluarga. Seringkali saya harus berdebat dengan paman atau orang yang lebih tua lainya mengenai kebenaran sebuah berita palsu atau hoaks. Terkadang berita hoaks tidak harus bertendensi penipuan ada juga yang dibuat untuk memberikan kesaksian palsu. 

Untuk itu berikan pemahaman bahwa dalam melakukan sharing berita diperlukan wawasan dan literasi digital serta jangan sesumbar dan memberikanya ke kerabat.


Selain itu saya juga mengajak seluruh bagian masyarakat terutama millenial dan gen z untuk juga berkontribusi memerangi hoaks dengan berbagai cara yang paling cocok dengan diri kalian dan mulailah dari langkah kecil seperti mengingatkan saudara atau kerabat yang minim literasi digital. 

Apabila kalian memiliki blog atau media sosial, kalian dapat berkontribusi juga dengan mengikuti lomba penulisan blog bertema Merdeka Dari Berita Palsu yang diselenggarakan oleh inilah.com sebagai rangkaian memeriakan kemerdekaan ke – 77 Indonesia.

Getting Info...

About the Author

Menulis itu tidak hanya merangkai kata, tapi juga tentang mengelokan diksi menjadi bacaan yang bermanfaat untuk pembaca

إرسال تعليق

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.